150 Siswa LPK Omoiyari Siap Magang ke Jepang, Pemkab Gresik Apresiasi Pembentukan SDM Unggul

Gresik, 17 Juli 2025 – Sebanyak 150 siswa-siswi dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Omoiyari Permata Indonesia resmi dilepas untuk mengikuti program pemagangan ke Jepang. Prosesi pelepasan berlangsung di Aula Masjid Agung Gresik, Kamis (17/7), dan dihadiri sejumlah pejabat daerah serta perwakilan perusahaan Jepang.


Turut hadir dalam acara ini Asisten I Setda Gresik Suprapto yang mewakili Bupati Gresik, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pelatihan Disnakertrans Provinsi Jawa Timur Silvia Guma Daryanti, perwakilan Disnaker Gresik, Pratiwi, perwakilan Kecamatan Kebomas, serta perwakilan perusahaan Jepang mitra program pemagangan.


Dalam sambutannya, Suprapto menyampaikan apresiasi dari Bupati Gresik atas kontribusi LPK Omoiyari dalam mendidik dan membekali generasi muda Gresik dengan keterampilan kerja dan kemampuan berbahasa Jepang.


“Program ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Gresik dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas dan berdaya saing. Proses pembelajaran di sini tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga membentuk etos kerja dan kemandirian,” ujar Suprapto.


Ia pun berpesan agar para peserta dapat menjaga nama baik daerah dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.


“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Tunjukkan bahwa anak-anak Gresik mampu bersaing di tingkat global. Taatilah peraturan, hormati budaya setempat, dan teruslah belajar,” pesannya.


Sementara itu, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pelatihan Disnakertrans Jawa Timur, Silvia, menyatakan bahwa dukungan dari pemerintah dan perusahaan akan tetap diberikan selama masa pemagangan di Jepang.


“Jangan takut, karena selama proses magang akan ada pengawal dari pihak perusahaan yang akan terus membimbing kalian. Ingat, kalian tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga nama baik Indonesia,” tegasnya.


Ia juga menyebutkan bahwa lebih dari 55.000 orang Indonesia telah bekerja di Jepang dan mendapatkan penilaian positif dari masyarakat setempat atas etos kerja, disiplin, dan kemampuan adaptasi mereka.  Karena itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga citra bangsa di kancah global.


“Ikuti budaya kerja di sana. Budaya Indonesia yang ramah, seperti 3S – Senyum, Salam, Sapa – adalah nilai tambah yang patut dijaga,” imbuh Selvia.


Direktur Kurikulum LPK Omoiyari Permata Indonesia, Arif Rahman, dalam pesannya menekankan pentingnya kedisiplinan dan kesadaran diri selama mengikuti program ini.


 “Jangan sampai terlena dengan kondisi di negara orang. Tetap mawas diri, sadar diri, dan terus belajar,” ujarnya.


Kegiatan pelepasan ini ditutup dengan sesi pengarahan oleh perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, pemberian motivasi dari alumni, dan penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta.


Sebagai informasi, program pemagangan ke Jepang ini merupakan kali kedua yang dijalankan oleh LPK Omoiyari Permata Indonesia. Lembaga ini sebelumnya telah memberangkatkan puluhan peserta pada tahun sebelumnya dan terus berkomitmen mencetak tenaga kerja terampil yang siap bersaing secara internasional.