
Kominfo Gresik Fokus Perkuat Keamanan Siber dengan Pembentukan Tim CSIRT untuk Menangani Insiden Digital
Dalam upaya meningkatkan keamanan siber, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mengadakan pembinaan tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk menangani insiden pada website pemerintahan yang beberapa waktu lalu diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Kegiatan ini berlangsung di aula Mandala Bhakti Praja, kantor Bupati Gresik, pada Selasa (10/12/24).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kominfo Gresik, Ninik Asrukin, menekankan pentingnya langkah strategis dalam menghadapi tantangan siber yang semakin kompleks, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Salah satu langkah tersebut adalah pembentukan Tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang diharapkan dapat memperkuat respon pemerintah terhadap ancaman siber.
"Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, kita dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks di dunia siber. Ancaman siber seperti peretasan, pencurian data, hingga serangan malware, tidak hanya mengancam privasi dan keamanan individu, tetapi juga berpotensi mengganggu operasional organisasi, bahkan hingga skala nasional," ujar Ninik.
Dirinya juga menyoroti fenomena meningkatnya akses terhadap judi online, yang kini semakin mudah dijangkau masyarakat, termasuk di pelosok daerah. Fenomena ini, menurutnya, berdampak luas dalam aspek ekonomi, sosial, dan psikologis. Untuk itu, Ninik menyarankan agar langkah konkret seperti pemblokiran situs judi online dan penghapusan konten terkait judi pada website dapat diterapkan dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Pembentukan Tim CSIRT di Pemerintah Kabupaten Gresik merupakan langkah penting untuk meningkatkan ketahanan siber.
"Tim CSIRT tidak hanya berperan dalam menangani insiden keamanan siber, tetapi juga sebagai garda depan dalam mendeteksi, menganalisis, dan memitigasi ancaman yang dapat mengganggu stabilitas sistem informasi kita," lanjutnya.
Namun, selama ini pelaksanaan Tim CSIRT belum maksimal, dan banyak perangkat daerah yang belum terlibat langsung dalam penanganan insiden, manajemen risiko, dan penerapan standar keamanan informasi. Oleh karena itu, pembinaan kali ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perangkat daerah dalam pengelolaan risiko siber.
"Saya berharap melalui pembinaan ini, para peserta dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengelola risiko keamanan. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu menangani insiden dengan baik, tetapi juga dapat mencegahnya sejak dini," pungkas Ninik Asrukin.
Pembinaan ini melibatkan berbagai perangkat daerah yang memiliki aplikasi berbasis web, dengan tujuan agar setiap instansi dapat lebih bertanggung jawab terhadap keamanan dan integritas data yang mereka kelola.
Turut hadir dalam acara tersebut Manggala Ahli Pertama Dinas Kominfo Prov. Jatim Taufiq Ramadhany, Kabid TI Sony Caturiyanto, Kabid Statistik dan Informasi Publik Zurron Arifin dan Kabid SPBE Fahry Adi Yamin.
0 Comments